UgaBandung mendeskripsikan perjalanan dan perkembangan sebuah kota yaitu Kota Bandung sebagai pusat orientasinya yang pada akhirnya menjadi Bandung heurin ku tangtung. Uga Bandung pun di dalamnya mengungkapkan nilai-nilai dalam bentuk simbol sebagai antisipasi terhadap fenomena perubahan alam, sehingga perubahan itu dapat
Bandungheurin ku tangtung Nyeri hate ningali nepi ka pundung Bandung heurin ku tangtung Kamana citra Bandung nu agung? Bandung heurin ku tangtung Kumaha meh teu leuwih buntung?-sabada maos Bandung janten kota terkotor Foto : PR. Diserat ku Wanita Sunda Antar Benua @ 3:18 AM |
Naonmaksudna " HEURIN KU TANGTUNG " dina rumpaka kawih di luhur?A. bandung pinuh ku runtah B. bandung loba toko jeung supermarket C. bandung pinuh ku gedong-gedong jarangkung D. bandung kacida ramĂŞna lantaran gegek pendudukna. . Question from @Gracemeilany8 - Sekolah Menengah Pertama - B. daerah.
Bandung Heurin ku Tangtung" (Bandung sesak dengan bangunan tinggi - bahasa Sunda), begitu ungkapan orangtua kita di masa silam. "Tangtung" berarti 'tegakan' atau dalam terjemahan bebas diartikan sebagai gedung bertingkat, sekurangnya permukiman. Di masa silam, sdh tentu, Bandung masih berupa "belantara kota" — miskin penghuni.
RumpunSosial — Guru bahasa Sunda saya di Sekolah Dasar, Pak Maman yang mengenalkan "paribasa Sunda" ini Bandung Heurin Ku Tangtung. Disebutkan "Nyaeta mangrupa sawangan kolot baheula yen Bandung bakal rame tur loba wangunan luhur" (Yaitu prediksi orang tua dahulu kalau Bandung akan semakin ramai dan berdiri bangunan tinggi).
LENGKONG AYOBANDUNG.COM --"Bandung heurin ku tangtung." Begitu pepatah leluhur orang Sunda menyatakan uga atau ramalan tentang Kota Bandung. Ungkapan tersebut menggambarkan kondisi Kota Bandung yang sesak akan "kehidupan".
SejarahKota Bandung dari" Bergdessa"(Desa Udik) Menjadi Bandung" Heurin Ku Tangtung"(Metropolitan) Kearifan Lokal Masyarakat Jatigede Dalam Pengobatan Tradisional: Pandangan Orientalis terhadap Identitas dan Isu Politik Tokoh Perempuan dalam Putri Cina: Perkembangan Zine di Bandung: Media Informasi Komunitas Musik Bawahtanah (1995-2012)
AyoBandung Tag. Ayo Bandung Tag Sabtu, 18 Desember 2021; Network. Ayo Banten # heurin ku tangtung. Unik Link Download MP3 Kapan Lagi Ku Tulis Untukmu by Jikustik, Viral di TikTok Arya Saloka Jadi Korban Lagu 'Terima Kasih Luka Ini Sekian Ku Pamit Pergi', Netizen Klepek-klepek Selasa, 26 Oktober 2021 | 10:50 WIB. Artis Chord Gitar
Hartina Bandung Heurin Ku Tangtung " Arti dalam bahasa indonesia : *Hartina = Artinya *Bandung = Bandung *Heurin = Sempit *Ku = dengan/Oleh *Tangtung = Berdiri / sebuah tempat tinggi Jadi bisa disimpulkan artnya dalam bahasa indonesia adalah "Artinya bandung penduh dengan yang berdiri/gedung".
TikTokvideo from nuy (@nuuurf): "bandung heurin ku tangtung". Sunroof.
Bandungheurin ku tangtung #bandungcityscape #bandungheurinkutangtung
Asswrwb selamat semua dalam keadaan sejahtera dan sehatKota Bandung dengan segala jenis taman dan ruang terbuka hijau yang dimiliki
Dilansirdari Ensiklopedia, naon maksudna heurin ku tangtung dina rumpaka kawih 'bandung Bandung kacida raména lantaran gegek pendudukna. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Bandung pinuh ku tangtung adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Lembang Kiwari Heurin ku Tangtung" Oktober 4, 2018 Oktober 4, 2018 oleh Redaksi JabarPos - 1.859 views Jabarpos.com, Lembang , ngaran desa Jeung kacamatan nu aya di Kabupaten Bandung Barat.
heurin ku tangtung. Terpopuler. 1. Video Detik-detik Evakuasi Kecelakaan Vanessa Angel di Tol Jombang. 2. Kronologi Kecelakaan Vanessa Angel dan Suami di Tol Jombang, Begini Penjelasan Polisi. 3. Jl. Terusan Halimun No. 50 Bandung +62 (22) 73517371 & 73513312 . Bandung Raya. Umum. Persib. Olahraga.
Up9x. LENGKONG, heurin ku tangtung.” Begitu pepatah leluhur orang Sunda menyatakan uga atau ramalan tentang Kota Bandung. Ungkapan tersebut menggambarkan kondisi Kota Bandung yang sesak akan “kehidupan”. Tahun 2011, Pakar Budaya Sunda, Nandang Rusnandar mengatakan, kata “tangtung” bukan hanya berarti manusia yang sedang berdiri, tetapi juga dimaknai dengan bangunan fisik seperti gedung dan bangunan serta hal-hal abstrak, seperti ideologi, kehendak, dan budaya. Ramalan itu nampaknya memang sedang terjadi di Kota Bandung saat ini. Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, rancangan pembangunan Bandung pada masa Hindia Belanda hanya mampu mengakomodasi penduduk. Namun kini, jumlah penduduk yang tercatat oleh Pemerintah Kota Bandung telah mencapai 2,4 juta orang. “Itu data yang tercatat, kita biasa sebut dengan data penduduk di malam hari. Sedangkan siang hari bisa mencapai 3,4 juta jiwa karena orang dari luar daerah banyak bekerja di Kota Bandung, itu juga belum termasuk wisatawan,” tutur Ema saat membuka Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Bandung di Grand Tjokro Hotel Bandung, Senin 25/11/2019. AYO BACA 12 Sekolah Jadi Pilot Project Program Pemeliharaan Ayam Bahkan, lanjut Ema, 2,4 juta penduduk di malam hari pun belum sepenuhnya terakomodasi di administrasi kependudukan. Pasalnya, banyak warga non penduduk yang juga tinggal dan menetap di Kota Bandung, misalnya mahasiswa. “Di kita itu banyak mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi, mulai dari UPI sampai UIN di Cibiru. Belum kampus swasta, pegawai BUMN, polisi, dan TNI yang juga bertugas di Kota Bandung. Mereka juga adalah penduduk yang harus kita fasilitasi kebutuhan hidupnya di kota ini. Karena bicara kependudukan tidak lagi bicara asal administratif,” beber Ema. Hal tersebut terjadi karena pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung. Banyaknya perguruan tinggi menjadikan Bandung sebagai tujuan belajar mahasiswa se-Indonesia. Bandung juga telah menjadi destinasi wisata, dan “melting pot” yang menumbuhkan peradaban baru sehingga berduyun-duyun orang datang dan menetap di ibu kota Provinsi Jawa Barat ini. Oleh karena itu, Ema meminta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DPPKB Kota Bandung agar “grand desain” pengelolaan kepedudukan bukan lagi sekadar tentang pemerintah mengatur administrasi kelahiran dan kematian penduduk. Lebih jauh adalah agar Pemkot Bandung bisa mengendalikan pertumbuhan penduduk. Sehingga penduduk yang tinggal bisa mendapatkan kualitas hidup yang baik. AYO BACA Kasus Korupsi RTH Pemkot Bandung, KPK Tetapkan Satu TersangkaKualitas hidup itu berkaitan dengan pemenuhan hak-hak dasar, seperti pangan, perumahan, kesehatan, hingga pendidikan. Jika pertumbuhan penduduk tak terkendali, maka persoalan domestik lainnya, seperti lingkungan, mobilitas, ekonomi, hingga penegakkan hukum akan menjadi masalah susulan yang tak terhindarkan. Tak sampai di situ, DPPKB juga harus bersinergi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi lonjakan penduduk berkaitan dengan daya tampung kota. Dengan begitu, setiap rancangan pembangunan dapat saling melengkapi secara utuh. “DPPKB harus sering ngobrol dengan Bappelitbang, misalnya. Karena perencanaan kota ada di sana, kota ini mau di bawa ke mana Bappelitbang yang tahu,” ujar Ema. Sementara itu, Kepala DPPKB, Andri Darusman mengatakan, grand desain pembangunan kependudukan yang dirancang Kota Bandung juga mencakup rekayasa ruang dan sumber daya agar setiap penduduk tetap mendapatkan kebutuhan dasar kehidupannya.
Oleh Rochajat Harun TEMPO dulu para kasepuhan Sunda pernah meramalkan bahwa nanti Bandung bakal “Heurin ku Tangtung”. Artinya kota Bandung akan menjadi sebuah kota yang padat penduduk. Sekarang jadi kenyataan. Sebutan Bandung sebagai Parijs van Java atau Bandung Kota Kembang kini tinggal kenangan, terutama bagi sesepuh yang lahirnya sebelum tahun 50-an. Bahkan pernah kota Bandung dapat julukan sinis Bandung Pinuh ku Runtah, atau Bandung kota banjir. Sungguh 1957, saya ngumbara ke Bandung, melanjutkan sekolah di SMA 3, karena di Garut tempat kelahiran saya belum ada SMA. Saya tinggal di pinggiran Jalan Kacapiring, cost di perumahan karyawan PJKA, pinggiran jalan kereta api. Walaupun tinggal di pinggiran lintasan kereta api, namun keadaannya cukup tenang dan nyaman. Perumahan masih jarang, kendaraan masih sepi, tak ada gaungan motor maupun mobil. Ke sekolah di jalan Belitung naik sepedah kadangkala jalan kaki. Pinggiran jalan banyak tanaman bunga dan pepohonan nan rindang. Aduh, benar-benar nostalgia terhadap kota Bandung tempo dulu yang nyaman, tenang dan kini, 50 tahun kemudian, sebutan Bandung Heurin ku Tangtung itu benar-benar terasa. Tak hanya karena padatnya penduduk, namun juga karena padatnya kendaraan baik motor, maupun mobil roda empat. Memang masuknya teknologi moderen ini tak bisa dihindari. Tentunya dengan segala resiko dan dampaknya, bagi lingkungan hidup dan kehidupan penduduknya. Antara lain polusi udara yang semakin membahayakan, suhu kota Bandung jauh meningkat Tempo dulu suhu Bandung berkisar antara 20-22 derajat Celsius. Namun sekarang hampir tiap malam apalagi siang hari diatas 28 bahkan lebih dari 32 derajat celsius. Setiap malam terasa hareudang 70-an begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumoh pernah meramalkan, bahwa melihat pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, serta tidak adanya penataan dan penanganan lingkungan hidup, maka nanti pulau Jawa akan menjadi Pulau Kota. Saya teringat pula ucapan almarhum Prof Otto Sumarwoto, pakar lingkungan hidup dari ITB, yang menyarankan agar buah batu, yang dulu masih daerah persawahan, janganlah diganggu atau dijadikan daerah perumahan/ pemukiman. Sebab daerah itu merupakan cekungan wilayah Bandung untuk penampungan air tanah. Tapi sekarang? Daerah Buah Batu yang dulunya terdapat hamparan sawah kini telah ditanami dengan tanaman semen yang cukup padat. Baik berupa perumahan dinas, rumah-rumah kreditan maupun pula wilayah timur dan selatan Bandung, mulai Rancabolang, Bojongsoang, Cikoneng terus ke Dayeuhkolot dan sebagainya kini semakin padat dengan rumah-rumah pemukiman. Di daerah timur seperti daerah Cibiru, Pasirimpun, Cileunyi terus ke Rancaekek, kini sudah mulai dan akan terus dipadati perumahan dan bangunan pabrik. Ke sebelah utara mulai dari daerah Setiabudi, Cihideung yang dulunya merupakan daerah budidaya sayuran dan bunga-bungaan, terus ke daerah Lembang, Cisarua, Ciumbuleuit dan sebagainya, bahkan dilereng gunung Tangkuban Parahu, penuh sesak dengan berbagai tipe perumahan. Termasuk rumah-rumah mewah tempat peristirahatan yang nampaknya banyak yang tidak pernah para pakar lingkungan hidup berkoar-koar agar wilayah utara Bandung terutama didaerah perbukitan dan pinggiran hutan tidak lagi dijadikan wilayah permukiman, bahkan ada yang menyarankan agar dibongkar dan segera di hutankan kembali demi terjaminnya natural and forest conservation. Tapi, nyatanya operasi pembangunan jalan terus, semakin Bandung Heurin ku Tangtung sudah menjadi kenyataan, tidak hanya karena padatnya penduduk, namun juga semakin banyaknya bangunan perumahan dan pabrik, juga semakin padatnya kendaraan bermotor. Saya tidak bermaksud menyalahkan pemerintah maupun siapa-siapa. Tapi inilah fakta penyebab yang menyebabkan Bandung heurin ku Tangtung, suhu udara yang semakin naik, polusi sudah semakin tinggi diatas standar. Menurut hasil penelitian pakar Lingkungan Hidup, katanya kota Bandung ini tingkat polusinya paling tinggi dibandingkan dengan kota-kota besar lainnyadi mudah-mudahan hal ini akan menyadarkan kita semua, baik pihak pemerintah, para investor bangunan, maupun insan penduduk kota Bandung dan para pendatang dari Jakarta dan sebagainya, agar benar-benar menyadari, memperhatikan dan terus mengupayakan agar faktor-faktor yang tadi sebagian telah diuraikan, yang banyak mempengaruhi kerusakan lingkungan hidup kota Bandung dan sekitarnya ini benar-benar dapat dihindari. Ini memerlukan kesadaran dan tindakan semua pihak, terutama perlunya perencanaan dan penataan lingkungan hidup yang lebih strategis, holistik dan sinergis dan workable. Semoga !***Sumber
CONTOH GUGURITAN PUPUH KINANTI BAHASA SUNDAAssalamualaikum wr wbTerimakasih sudah berkunjung ke halaman blog datang di Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada hanya blog saja, pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ada pertanyaan seputar CONTOH GUGURITAN PUPUH KINANTI BAHASA SUNDA yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di bawah. Semoga dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian semua. Selamat belajar CONTOH GUGURITAN PUPUH KINANTI BAHASA AyeunaBandung geus heurin ku tangtung,nu datang ti mana mendi,loba nu ngadon usaha,atawa nu ngadon cicing,balatak ku nu daragang,matak heurin anu pararinuh,trotoar heurin ku parkir,pabeulit jeung nu balanja,pahibut nu barangbeuli,adu tawar ramé pisankasawur ku sora mobilsorana patinggarerung,angkot pabeulit jeung taksi,riweuh néangan panumpang,pada-pada embung rugi,puguh diudag setoran,balik kudu meunang lima enggeus puguh,wuwuh nambah heurin usik,mémang raos nu balanja,tapi heurin ka nu ulin,Bandung kota keur balanja,kota kembang salin gururitan dina pupuh kinanti di luhur, nyaritakeun kaayaan kota Bandung anu geus salin jinis robah tina Kota Kembang jadi kota tempat balanja. Nepi ka trotoar gé pinuh dipaké nu dagang. Sisi jalan ramé ku anu adu tawar sorana kasawur ku sora angkot jeung taksi nu néangan jadi jejer guguritan kinanti di luhur masih kénéh nyaritakeun kaayaan kota Bandung guguritan/pupuh boga patokan séwang-séwangan. Patokan pupuh sinom tangtu baé béda jeung pupuh kinanti. Geura urang cutat patokan pupuh kinanti. Tina wincikan di luhur katangén, pupuh Kinanti téh dina sapadana diwangun ku genep padalisan. Patokanana8-u, 8-i, 8-a, 8-i, 8-a, Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai CONTOH GUGURITAN PUPUH KINANTI BAHASA SUNDA lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah iniJika blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian GOOGLE TRANSLATE Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia. GUGURITAN TEMA RASA NADA AMANAT SEKAR ALIT & AGEUNG 1. GUGURITAN Guguritan berasal dari kata gurit yang artinya mengarang karangan. Guguritan adalah kejahatan sastra berupa dangding atau pupuh guguritan milik puisi dalam bentuk puisi kuno. Pangna disebut karangan karena terikat dengan kriteria tertentu yaitu kriteria kanonik. Kalau saya simpulkan, sketsa itu adalah karangan singkat yang ditulis dalam bentuk tongkat. Karena pondok biasanya tidak hanya terdiri dari satu kantin, ini juga mengubah cara kantin dalam pidato. Itu juga tidak membentuk cerita naratif. Ini biasanya dibaca di atas ring, menggunakan lagu yang telah ditetapkan untuk Anda. Guguritan umumnya tidak terlalu panjang, hanya terdiri dari belasan belasan saja. Bahkan kurang dari sepuluh juga tersedia. Contohnya adalah karya H. Muhammad Musa, seperti “Wulangkrama”, “Wulang Guru”, dan “Wulang Murid”. Namun, ada yang lebih panjang dari on. Misalnya, karya H. Hasan Mustapa 1852 1930 panjangnya mencapai 500, rata-rata panjangnya kira-kira 200 inci. 2. SEJARAH GUGURITAN Guguritan adalah gelar yang sudah lama ada dalam sastra R. Pada masa sebelum perang, para siswa di Sekolah Nomor II dan khususnya Sekolah Guru Sekolah Normal diajari menyanyi dan menulis puisi, yang tidak hanya mereka nyanyikan sesuai dengan paduan suara, tetapi juga dapat membuat puisi sendiri. Selama perang, dangding dan nyanyian tidak diajarkan daria. Dengan demikian puisi tersebut kehilangan popularitasnya, kecuali di kalangan ahli lagu tetapi juga hanya sebatas hafalan puisi yang ada. Dari abad ke 19 banyak yang menulis puisi Pada tahun 1822 1866 R. Haji Muhammad Musa menulis Wulang Krama “ pada tahun 1865 RA Bratadiwijaya menulis” Asmarandana Lahir Batin “; pada tahun 1892 Haji Hasan Mustapa menulis puluhan puisi, misalnya” Kinanti Ngahurun Tulang “Asmarandana Babalik Pikir”, “Sinom Pamulang Tarima” “Dangdanggula Pamolah Rasa”, dan lain-lain. STRUKTUR GUGURITAN Guguritan terdiri atas beberapa unsur yaitu yang berkaitan dengan struktur dalam unsur intrinsik dan struktur luar unsur ekstrinsik. Struktur puisi adalah tema, rasa, nada, dan amanat. Sebuah. Tema berarti “pokok bahasan” atau dasar cerita dalam percakapan, sajak, Taste atau “image” dalam sebuah karya sastra merupakan cara membentuk pengertian atau gambaran tentang sesuatu; deskripsi yang diturunkan dari kata, frase, atau kalimat dan merupakan elemen dasar yang berbeda dalam karya prosa dan puisi. Nadanya adalah untuk menarik suara halonna. Nada akan sangat terkait dengan rasa yang terkandung, umumnya setara dengan Amanat dalam sebuah karya sastra merupakan gagasan yang menjadi landasan sebuah karya sastra; apa yang akan penulis sampaikan kepada pembaca 4. MACAM-MACAM GUGURITAN Berdasarkan isinya, drama komedi dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, antara lain Sebuah. Pelajaran, seperti “Wulang Krama”, “Wulang Murid”, “Wulang Guru” oleh R. Haji Muhamad Musa. “Asmarandana Lahir Batin” oleh Bratawijaya;b. Pengalaman mistik, misalnya Guguritan karya Haji Hasan Mustapa;C. Kekuatan alam, misalnya “Dangdanggula Laut Kidul” oleh Kalipah Apo;d. Insiden misalnya “Tubatus Jaya” “Kiamat” yang ditulis oleh Tubagus Jayae. Surat, pidato, dan pintu terbuka. Puisi-puisi yang berisi surat dan pidato, seperti yang dihimpun oleh R. Danureja dalam kitab Serat-sinerat Jaman Jumenengna Raden Haji Muhammad Musa. Guguritan buka pintu selalu diusung dalam upacara buka pintu di pesta pernikahan. 5. PUPUH Menceritakan tarikan tertentu tidak lepas dari tongkat. Hari ini, oleh karena itu, lemparan diatur berdasarkan kriteria kanopi. Ari pupuh bukanlah sebuah lagu, melainkan aturan atau kriteria dalam menggubah sebuah lagu. Ada 17 pupuh, yaitu Dangdanggula, Sinom, Asmarandana, Kinanti, Mijil, Magatru, Pangkur, Durma, Pucung, Balakbak, Maskumambang, Wirangrong, Gambuh, Gurisa, Lambang, Ladrang, dan Jurudemung. Ada empat buah tongkat yang selalu disebut tongkat besar, yaitu tongkat kinanti, sinom, asmarandana, dan dangdanggula. Kadang juga disebut KSAD. Hari ketiga belas menyusui selalu disebut persemaian bunga kecil. Hal di atas menjelaskan bahwa chorus merupakan aturan atau kriteria dalam menggubah sebuah lagu. Kriteria tersebut adalah guru nyanyian, guru bilangan, dan kebiasaan. Untuk membuatnya lebih jelas, kami mengutip kembali beberapa kanopi Durma di atas! Biarkan seseorang yang bersemangat tentang sekolahIlmu pengertian NyuprihKemampuan pencarianJadi jadilah seseorangIlmu pijatApa pun mungkinJadilah orang yang berbudi luhur Jadi di atas disebut sapada. Di sapada ada tujuh baris. Jadi, paralel dalam padanan disebut ekivalen, jadi sleeper dalam ekivalen ada tujuh penambahan.
Guru bahasa Sunda di SMP dulu yang mengajarkan pada saya tentang istilah Bandung heurin ku tangtung, sebuah pandangan jauh ke masa depan dari PH Mustopha seorang pemuka agama di Bandung pada abad 19. Terjemahan langsungnya adalah Bandung sesak oleh manusia, tapi maksudnya Bandung akan padat penduduk. Tatar Bandung menurut sejarahwan alm Haryoto Kunto dibuka di tengah belantara tatar Pasundan oleh tentara Belanda atau Inggris lupa, untuk lengkapnya silahkan baca Bandoeng Tempo Dulu karya Haryoto Kunto yang sedsng dihukum, kurun waktu sekitar tahun 1700-an. Aslinya wilayah Bandung adalah desa-desa terpencil yang berada diantara wilayah kerajaan Galuh sekarang menjadi wilayah kabupaten Garut, Sumedang dll dan Padjadjaran yang berpusat di wilayah Bogor sekarang. Karena itu ga heran kalau tahun 1800-an Bandung dikuasai oleh orang-orang keturunan Eropa dan masih merupakan kota yang sepi. Tapi PH Mustopha meramalkan bahwa Bandung masa depan akan menjadi daerah berkembang dan padat penduduk, sementara Sumedang yang saat itu masih menjadi daerah terkemuka perlahan-lahan akan tergeser kemajuannya oleh Bandung, sedangkan wilayah Tasikmalaya akan menjadi daerah yang makmur dibanding Sumedang. Prediksi itu benar-benar nyata sekarang. Penduduk Bandung menjadi sangat padat sekali. Kemacetan lalu lintas terjadi dimana saja. Hampir tidak mungkin memacu kendaraan dengan kecepatan diatas 60 km/jam. Mungkin kecepatan rata-rata kendaraan di Bandung hanya 40 km/jam. Super lelet, untungnya jarak dari satu tempat ke tempat lain tidak jauh. Berbeda dengan Jakarta yang di hari libur menjadi lengang, long weekend untuk penduduk Bandung berarti membuang waktu dijalan yang lebih lama karena invasi kendaraan turis lokal yang membuat jalan semakin macet. Buat saya kalau sedang pulang ke Bandung berarti lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Malahan jadi sering tidak update dengan tempat-tempat jajan enak yang menjadi sasaran turis lokal, katro deh. Menguasai jalur angkot di Bandung adalah salah satu taktik mencapai suatu tempat dengan mudah, murah dan cepat. Trik-nya adalah berpindah-pindah angkot di jalur-jalur macet. Kelemahannya memang bikin capek, turun naik angkot dan lebih relatif lebih mahal tetep aja lebih murah dibanding naik taksi Bandung yang tidak ber-argo. Tapi tetap ada resiko juga untuk terjebak kemacetan hari libur. Dan kesialan itu saya alami hari minggu yang lalu. Terjebak macet di Gasibu!! Lapangan depan gedung sate yg jadi pasar kaget setiap hari minggu rupanya mengadakan acara tertentu. Panitia sama sekali tidak memikirkan jalan alternatif untuk kendaraan umum. Semua jalan tikus terblok habis oleh pedagang2 kagetan, parkir motor dan orang yang berjalan kaki. Walaupun angkot yang saya naiki sudah mengantisipasi sebuah jalan alternatif tapi tetap terjebak dengan lautan manusia dan parkir motor sembarangan di area perimeter yang cukup jauh dari Gasibu. Stucked, ga bisa maju atau mundur, interlocking sampai ga bisa digambarkan lagi dengan narasi. Estimasi saya keruwetan ini akan mencair cukup lama, daripada bego saya turun dan bermaksud jalan sedikit sampai keluar wilayah itu. Gilanya, untuk berjalanpun ternyata merupakan perjuangan lain, berdesak-desakan & beringsut-ingsut seperti orang mau masuk stadion bola saja. Sambil jalan di otak saya bergema Bandung heurin ku tangtung sudah menjadi kenyataan
bandung heurin ku tangtung